Hari ini anak saudara perempuan ini menyerahkan senarai yang cukup panjang nikmat Allah yang pernah dan sedang dikecapinya. Saya kagum kerana dia tidak ambil mudah tugasan yang diberikan itu. Segala nikmat anggota yang terlekat di tubuh tidak langsung tertinggal dalam senarainya.Nikmat melihat dan mendengar apatah lagi nikmat untuk terus hidup di bumi Tuhan yang luas ini.
Saya kata padanya dalam banyak keadaan manusia mudah lupa bila Allah melimpahkan nikmatnya. Justeru itu Allah menyedarkan manusia di saat kealpaan itu agar tidak terus hanyut dibuai nikmat kesenangan dunia. Bila dalam keadaan tersepit barulah kita bergegas mencariNya.
Saya ceritakan padanya kesah seorang pekerja di tapak projek bangunan yang memanjat di atas tembok yang sangat tinggi. Denko harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya. Denko berteriak-teriak, tetapi temannya tidak berupaya mendengarnya justeru gangguan bising dari mesin-mesin dan suasana yang hiruk pikuk di sekelilingnya.
Untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya itu,Denko melemparkan wang emas di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil wang itu, lalu bekerja kembali. Denko mencuba lagi, tetapi usahanya yang kedua pun tetap gagal menarik perhatian temannya.
Tiba-tiba Denko mendapat idea. Dia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah temannya tadi. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan kerana merasa sakit, barulah temannya mendongak ke atas. Dan Denko dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesanannya.
Begitulah Tuhan kekadang menurunkan ujian kesusahan yang agak ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Tuhan melimpahi kita dengan berkatNya, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Justeru itu, agar kita selalu ingat kepadaNya, Tuhan menjatuhkan "batu kecil" kepada kita. Dan kita tersentak sekejap.
Pena Tumpul - Seesekali terkena batu yang terpelanting masa mesin rumput, sakit juga...
Comments