"Puisi yang baik ialah puisi yang sarat dengan nilai estetikanya dan puisi bukan sekadar wacana maklumat"
Itu kata Prof. Madya Dr Arbak Othman ketika berbicara tentang puisi di hari kedua bicara sastera. Sekonyong-konyong mendengar itu, hati saya sedikit terpukul. Hati juga berbolak balik. Tiba-tiba rasa kerdil juga berada di tengah-tengah kelompok "sasterawan" ini.
Saya bermonolog membelasah diri semahunya. Sejurus selepas bicaranya saya akan mendeklamasi sajak yang saya pilih sendiri. Kalau betullah sajak itu perlu tinggi nilai estetikanya, saya rasa saya telah memilih sebuah sajak yang tidak memenuhi kriteria itu. Sajak "Akasara Merdeka" pada firasat saya sangat mudah difahami. Tidak perlu perah-perah otak untuk menyingkap mesej yang cuba disampaikan oleh pencetusnya Wadiletta SA. Ia bukan sajak kabur. Penggunaan metafora amat minima. Keyakinan saya direntap terus.
Saya tewas sebelum berjuang. Ia kelemahan saya yang saya sendiri tidak dapat menerimanya.Saya menarik diri di saat-saat akhir. Saya kecewa sebenarnya, ketika saya sangat berkobar-kobar untuk menyampaikan sajak yang sangat-sangat sinis ini, saya dibunuh oleh kenyataan yang sedikit itu.
Isteri saya turut kecewa dengan tahap keyakinan saya.
Pena Tumpul - Kalaulah kelemahan ini kekuatan buat saya, saya terima
Itu kata Prof. Madya Dr Arbak Othman ketika berbicara tentang puisi di hari kedua bicara sastera. Sekonyong-konyong mendengar itu, hati saya sedikit terpukul. Hati juga berbolak balik. Tiba-tiba rasa kerdil juga berada di tengah-tengah kelompok "sasterawan" ini.
Saya bermonolog membelasah diri semahunya. Sejurus selepas bicaranya saya akan mendeklamasi sajak yang saya pilih sendiri. Kalau betullah sajak itu perlu tinggi nilai estetikanya, saya rasa saya telah memilih sebuah sajak yang tidak memenuhi kriteria itu. Sajak "Akasara Merdeka" pada firasat saya sangat mudah difahami. Tidak perlu perah-perah otak untuk menyingkap mesej yang cuba disampaikan oleh pencetusnya Wadiletta SA. Ia bukan sajak kabur. Penggunaan metafora amat minima. Keyakinan saya direntap terus.
Saya tewas sebelum berjuang. Ia kelemahan saya yang saya sendiri tidak dapat menerimanya.Saya menarik diri di saat-saat akhir. Saya kecewa sebenarnya, ketika saya sangat berkobar-kobar untuk menyampaikan sajak yang sangat-sangat sinis ini, saya dibunuh oleh kenyataan yang sedikit itu.
Isteri saya turut kecewa dengan tahap keyakinan saya.
Pena Tumpul - Kalaulah kelemahan ini kekuatan buat saya, saya terima
Comments