"Syaitan itu menjanjikan (menakut-nakutkan) kamu dengan kemiskinan dan
kepapaan (jika kamu bersedekah atau menderma), dan ia menyuruh kamu
melakukan perbuatan yang keji (bersifat bakhil kedekut); sedang Allah
menjanjikan kamu (dengan) keampunan daripadaNya serta kelebihan
kurniaNya. Dan (ingatlah), Allah Maha Luas limpah rahmatNya, lagi
sentiasa Meliputi PengetahuanNya"
(Surah AlBaqarah: 268)
Dalam pembacaan rutin saya sambil mentadabur isi alQuran, saya sangat tertarik dengan maksud ayat di atas. Agenda syaitan pelbagai bentuk dan caranya. Rupa-rupanya memang kerja jahat syaitan untuk selalu menakut-nakutkan orang-orang yang berinfak dan membujuk kita manusia agar bersifat bakhil dan kedekut. Syaitan membayangkan kepada manusia bahwa berinfak atau bersedekah itu akan menghabiskan harta benda, dan akan menyebabkan kita menjadi miskin dan sengsara. Oleh sebab itu harta benda mereka harus disimpan untuk persiapan di hari depan dan tidak perlulah disedekahkan kepada orang lain.
Menurut Islam, menafkahkan barang-barang yang jelek, dan keengganan untuk menafkahkan barang-barang yang baik oleh Tuhan disebut sebagai suatu kejahatan atau bukan kebajikan kerana orang yang bersifat demikian bererti mempercayai syaitan dan tidak mensyukuri nikmat Allah, serta tidak percaya akan kekayaan Allah dan kekuasaanNya untuk memberi tambahan rahmat kepadanya.
Allah menjanjikan kepada hambaNya melalui rasulNya, untuk memberikan keampunan atas kesalahan-kesalahan yang banyak, terutama yang berkaitan dengan harta bendanya kerana sudah menjadi tabiat manusia mencintai harta benda sehingga berat baginya untuk menafkahkannya.
Selain menjanjikan keampunan, maka Allah juga menjanjikan kepada orang-orang yang berinfak itu akan memperoleh ganti dari harta yang dinafkahkannya, baik di dunia ini berupa kemuliaan dan nama baik di kalangan masyarakatnya lantaran keikhlasannya dalam berinfak atau dengan bertambahnya hartanya yang masih tinggal, mahupun di akhirat kelak ia akan menerima pahala yang berlipat ganda.
Dalam hubungan ini Allah telah berfirman:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (Q.S Saba': 39)
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan suatu hadis Rasulullah yang bersabda:
ما من يوم يصبح فيه العباد إلا ملكان ينزلان يقول أحدهما : اللهم اعط منفقا خلفا ويقول الآخر : اللهم اعط ممسكا تلفا
Setiap pagi ada dua malaikat turun kepada hamba-hamba Allah. Salah satu dari malaikat itu berdoa: "Ya Allah, berikanlah kepada orang yang menafkahkan (harta bendanya di jalan Allah) ganti (dari harta yang dinafkahkannya)." Dan malaikat yang satu lagi berdoa: "Berikanlah kepada orang yang enggan (menafkahkan harta di jalan Allah) kemusnahan."
Pena Tumpul - Syaitan memang celaka
(Surah AlBaqarah: 268)
Dalam pembacaan rutin saya sambil mentadabur isi alQuran, saya sangat tertarik dengan maksud ayat di atas. Agenda syaitan pelbagai bentuk dan caranya. Rupa-rupanya memang kerja jahat syaitan untuk selalu menakut-nakutkan orang-orang yang berinfak dan membujuk kita manusia agar bersifat bakhil dan kedekut. Syaitan membayangkan kepada manusia bahwa berinfak atau bersedekah itu akan menghabiskan harta benda, dan akan menyebabkan kita menjadi miskin dan sengsara. Oleh sebab itu harta benda mereka harus disimpan untuk persiapan di hari depan dan tidak perlulah disedekahkan kepada orang lain.
Menurut Islam, menafkahkan barang-barang yang jelek, dan keengganan untuk menafkahkan barang-barang yang baik oleh Tuhan disebut sebagai suatu kejahatan atau bukan kebajikan kerana orang yang bersifat demikian bererti mempercayai syaitan dan tidak mensyukuri nikmat Allah, serta tidak percaya akan kekayaan Allah dan kekuasaanNya untuk memberi tambahan rahmat kepadanya.
Allah menjanjikan kepada hambaNya melalui rasulNya, untuk memberikan keampunan atas kesalahan-kesalahan yang banyak, terutama yang berkaitan dengan harta bendanya kerana sudah menjadi tabiat manusia mencintai harta benda sehingga berat baginya untuk menafkahkannya.
Selain menjanjikan keampunan, maka Allah juga menjanjikan kepada orang-orang yang berinfak itu akan memperoleh ganti dari harta yang dinafkahkannya, baik di dunia ini berupa kemuliaan dan nama baik di kalangan masyarakatnya lantaran keikhlasannya dalam berinfak atau dengan bertambahnya hartanya yang masih tinggal, mahupun di akhirat kelak ia akan menerima pahala yang berlipat ganda.
Dalam hubungan ini Allah telah berfirman:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (Q.S Saba': 39)
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan suatu hadis Rasulullah yang bersabda:
ما من يوم يصبح فيه العباد إلا ملكان ينزلان يقول أحدهما : اللهم اعط منفقا خلفا ويقول الآخر : اللهم اعط ممسكا تلفا
Setiap pagi ada dua malaikat turun kepada hamba-hamba Allah. Salah satu dari malaikat itu berdoa: "Ya Allah, berikanlah kepada orang yang menafkahkan (harta bendanya di jalan Allah) ganti (dari harta yang dinafkahkannya)." Dan malaikat yang satu lagi berdoa: "Berikanlah kepada orang yang enggan (menafkahkan harta di jalan Allah) kemusnahan."
Pena Tumpul - Syaitan memang celaka
Comments